Dia menghadirkan
senyum dan tawa ketika kau memberi begitu banyak luka.
Dia
menghangatkan ketika dingin menerpa dari pelukmu yang tak lagi ada.
Apa yang harus
kupertahankan untukmu? Jika semua bahagiaku sudah beralih padanya.
Apa yang
kubutuhkan darimu? Jika semua sudah dipenuhi olehnya.
Dia yang kini
mengisi ruang kosong penuh luka kemudian menyembuhkannya.
Aku tak bicara
bahwa kamu bukan lagi satu-satunya.
Tapi aku tak
memiliki alasan untuk pergi ataupun menetap untukmu.
Kita berada
diawang-awang, mengambang.
Melompat tak
sanggup, jatuh pun tak ingin.
Tak pernah kita
alami melompat setinggi-tingginya, karena kita terlalu takut untuk jatuh
sejatuh-jatuhnya.
Menetap di
antara keduanya hanya memberi kekosongan dan rasa hampa.
Tanpa tantangan
dan gejolak yang membuat hati tergerak.
Itu yang membuat
hati kita beku. Bersama, namun kaku dan terpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar